Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang,
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Nabi Muhammad adalah sosok yang harus menjadi teladan bagi kita semua. Beliau pun termasuk sebagai orang paling berpengaruh nomor 1 sepanjang masa. Dalam artikel ini saya akan membahas sedikit tentang sifat kejujuran rasulullah SAW.
Berikut adalah hadits tentang perintah Rasulullah untuk melakukan kejujuran dan melarang kedustaan.
Dari Abdullah (bin Mas’ud) ra. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Hendaklah kalian berlaku jujur, sebab kejujuran itu mengantar kepada kebaikan dan kebaikan itu mengantar ke surga dan senantiasa orang itu berlaku jujur dan terus menerus berlaku jujur sehingga dicatat di sisi Allah selaku orang yang jujur. Dan janganlah kalian berlaku dusta, sebab dusta mengantar kepada kedurhakaan dan kedurhakaan itu mengantar kepada neraka, dan senantiasa orang itu yang berdusta dan terus menerus berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR. Bukhari Muslim).
Orang-orang Quraisy waktu itu berpikir bahwa Rasulullah SAW berbohong, karena Beliau bisa melakukan perjalanan dari Mekah menuju Al Aqsa atau yang kita kenal dengan Isra’ dalam waktu kurang dari semalam. Padahal pada masa itu kendaraan yang paling cepat hanyalah onta, dengan waktu paling cepat 2 bulan untuk mengantar seseorang bolak-balik dari Mekah ke Palestina.
Jadi menurut orang Quraisy, mana mungkin ada manusia yang bisa pulang pergi begitu cepat bagaikan kilat, pasti Beliau itu berbohong, pikir mereka.
Dilihat dari jaman-jaman sebelumnya seperti kisah Nabi Sualeman yang memindahkan singgasana secepat kedipan mata, bukan hal yang mustahil mukjizat seperti itu terjadi kembali di jaman Nabi Muhammad SAW.
Padahal kenyataannya Beliau adalah manusia yang jujur sehingga digelari al-amin. Bahkan sejak muda nya Beliau paling terkenal dengan kejujurannya di seantero Arab, dengan kejujurannya pun dia juga dipercaya banyak orang sehingga bisnis jual-belinya pun mendapati kesuksesan.
Intinya adalah janganlah terlalu mengagumi akal kita sehingga kita melupakan Yang Menciptakan akal itu sendiri. bersikaplah sesederhana mungkin.
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Nabi Muhammad adalah sosok yang harus menjadi teladan bagi kita semua. Beliau pun termasuk sebagai orang paling berpengaruh nomor 1 sepanjang masa. Dalam artikel ini saya akan membahas sedikit tentang sifat kejujuran rasulullah SAW.
Berikut adalah hadits tentang perintah Rasulullah untuk melakukan kejujuran dan melarang kedustaan.
Dari Abdullah (bin Mas’ud) ra. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Hendaklah kalian berlaku jujur, sebab kejujuran itu mengantar kepada kebaikan dan kebaikan itu mengantar ke surga dan senantiasa orang itu berlaku jujur dan terus menerus berlaku jujur sehingga dicatat di sisi Allah selaku orang yang jujur. Dan janganlah kalian berlaku dusta, sebab dusta mengantar kepada kedurhakaan dan kedurhakaan itu mengantar kepada neraka, dan senantiasa orang itu yang berdusta dan terus menerus berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR. Bukhari Muslim).
Orang-orang Quraisy waktu itu berpikir bahwa Rasulullah SAW berbohong, karena Beliau bisa melakukan perjalanan dari Mekah menuju Al Aqsa atau yang kita kenal dengan Isra’ dalam waktu kurang dari semalam. Padahal pada masa itu kendaraan yang paling cepat hanyalah onta, dengan waktu paling cepat 2 bulan untuk mengantar seseorang bolak-balik dari Mekah ke Palestina.
Jadi menurut orang Quraisy, mana mungkin ada manusia yang bisa pulang pergi begitu cepat bagaikan kilat, pasti Beliau itu berbohong, pikir mereka.
Dilihat dari jaman-jaman sebelumnya seperti kisah Nabi Sualeman yang memindahkan singgasana secepat kedipan mata, bukan hal yang mustahil mukjizat seperti itu terjadi kembali di jaman Nabi Muhammad SAW.
Padahal kenyataannya Beliau adalah manusia yang jujur sehingga digelari al-amin. Bahkan sejak muda nya Beliau paling terkenal dengan kejujurannya di seantero Arab, dengan kejujurannya pun dia juga dipercaya banyak orang sehingga bisnis jual-belinya pun mendapati kesuksesan.
Intinya adalah janganlah terlalu mengagumi akal kita sehingga kita melupakan Yang Menciptakan akal itu sendiri. bersikaplah sesederhana mungkin.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus